Situs di Pulau Mansinam
Pulau Mansinam menyimpan kenangan sejarah awal peradaban di Tanah Papua, karena pada tanggal 5 Februari 1855, dua misionaris Carel Willem Ottow dan Johann Gottlob Geissler tiba di Pulau Mansinam. Tiba jam 6 pagi dengan Kapal Ternate dan sauh dilabuhkan. Tepat jam 9 pagi, Carel Willem Ottow dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki di Pulau Mansinam di tanah ini dalam rangka misi pekabaran Injil dengan mengucapkan doa sulung : “IN GOTTES NAMEN BETTRATEN WIR DAS LAND” atau “DENGAN NAMA TUHAN KAMI MENGINJAK TANAH INI.” Peninggalan bersejarah yang merupakan bukti sejarah dan masih terawat hingga saat ini adalah berupa situs gereja tua dan sumur tua, di samping pondasi rumah misionaris, asrama, dan beberapa makam zendeling.
Di Pulau Mansinam juga dibangun Tugu Pekabaran Injil/Tugu Peringatan Masuknya Injil di Tanah Papua. Tugu ini menjadi monumen peringatan karena atas Kekuatan dan Kuasa Nama TUHAN, kedua misionaris menginjak tanah ini dan mulai menapaki serta menetapkan langkah-langkah mereka mewartakan terang Injil TUHAN bagi penduduk yang mendiami tanah ini.
Selain keberadaan situs-situs bersejarah serta Tugu Peringatan Masuknya Injil di Tanah Papua tersebut, pengembangan sarana/fasilitas penunjang kepariwisataan secara besar-besaran mulai dilakukan sejak kedatangan Presiden ke-6 RI, Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2010. Ketika menginjakkan kaki di Pulau Mansinam pada tahun 2010 itulah, Presiden SBY mengungkapkan tekadnya untuk turut berpartisipasi membangun pulau peradaban orang Papua ini, yaitu dengan menggerakkan potensi pemerintahan yang ada di pusat untuk membantu Pemerintah Provinsi Papua Barat merealisasikan master plan pengembangan pulau mansinam. Untuk mempercepat realisasi pembangunan sarana/fasilitas penunjang kepariwisataan, maka dibentuk sebuah Badan Otorita Pengembangan Kawasan Mansinam yang selanjutnya melakukan koordinasi dan konsultasi lintas kementerian untuk mengintegrasikan kebutuhan pengembangan dan pembangunan di Pulau Mansinam melalui ketersediaan program ataupun anggaran pada masing-masing kementerian yang terkait.
Hingga tahun 2014 telah berhasil dilakukan pembangunan beberapa infrastruktur utama di Pulau Mansinam, diantaranya : Patung Kristus Raja, Gereja beserta pelatarannya, Museum Sejarah Pekabaran Injil, Dermaga Pelabuhan, (Rehabilitasi Tugu Pekabaran Injil), Sarana Perumahan, Sarana Kesehatan, Sarana Pendidikan, Sarana Penerangan/Listrik, dan Jalan Lingkar Pulau. Pada tanggal 24 Agustus 2014, sebagian sarana yang telah dibangun tersebut, diresmikan secara langsung oleh Presiden SBY, sehingga pada saat perayaan Hari Ulang Tahun ke-160 Pekabaran Injil di Tanah Papua pada tanggal 15 Februari 2015, sarana/fasilitas yang telah dibangun tersebut dapat dimanfaatkan sepenuhnya bagi Puji dan Hormat bagi Kemuliaan Nama Tuhan di Tanah yang diberkati ini.
Nama Situs |
Patung Kristus Raja |
L o k a s i |
Pulau Mansinam |
Keterangan |
Diresmikan pada tahun 2014 oleh Presiden ke-6 RI Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono |
Nama Situs |
Tugu Pekabaran Injil |
L o k a s i |
Pulau Mansinam |
Keterangan |
Setelah mengalami proses rehabilitasi, Diresmikan pada tahun 2014 oleh Presiden ke-6 RI Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono |
Nama Situs |
Situs Gereja Tua Lahai-roi |
L o k a s i |
Pulau Mansinam |
Keterangan |
Situs Peninggalan Misionaris di Tanah Papua |
Nama Situs |
Situs Sumur Tua |
L o k a s i |
Pulau Mansinam |
Keterangan |
Situs Peninggalan Misionaris di Tanah Papua |
Nama Situs |
Gereja dan Pelataran |
L o k a s i |
Pulau Mansinam |
Keterangan |
Diresmikan pada tahun 2014 oleh Presiden ke-6 RI Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono |