Wisata Sejarah dan Religius
Wilayah Kabupaten Manokwari memiliki berbagai potensi wisata berbasis sejarah dan religius. Lembaran sejarah pemerintahan di Tanah Papua mencatat, bahwa kota Manokwari merupakan kota pemerintahan tertua atau kota administasi tersulung di Tanah Papua. Tanggal 8 November 1898 adalah saat awal pemerintahan yang ditandai dengan pelantikan J. J. Van Oosterszee sebagai Controleer Afdeling Noord Nieuw Guinea oleh Residen Ternate, Van Horst, atas nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Sejak saat itulah, aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan di kota Manokwari mulai berjalan. Apabila ditinjau dari segi keagamaan (religius), maka dari Manokwari-lah (tepatnya di Pulau Mansinam Teluk Doreri), dimulai peradaban di Tanah Papua. Tanggal 5 Februari 1855, Injil diberitakan pertama kali di tanah ini oleh dua misionaris berkebangsaaan Belanda (Carel Willem Ottow) dan Jerman (Johann Gottlob Geissler). Karena faktor keterbatasan anggaran daerah (APBD) Kabupaten Manokwari untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan, maka dibuatlah kebijakan pembiayaan berdasarkan skala prioritas. Kondisi inilah yang menyebabkan sehingga Bidang Destinasi, Promosi, dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Manokwari hanya dapat sebatas mengusulkan program ataupun kegiatan menyangkut pendataan/identifikasi/inventarisasi/klasifikasi/ pengembangan terhadap potensi wisata sejarah dan religius beserta sejumlah situs bersejarah yang layak untuk dikembangkan menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan wilayah di Kabupaten Manokwari. Selain telah berupaya mengusulkan program ataupun kegiatan menyangkut pendataan/ identifikasi/ inventarisasi/klasifikasi/pengembangan terhadap potensi wisata sejarah dan religius beserta sejumlah situs bersejarah di wilayah Kabupaten Manokwari, Bidang Destinasi, Promosi, dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Manokwari sesuai dengan tupoksi yang dimiliki dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, telah melakukan sejumlah upaya pengembangan secara terbatas terhadap sejumlah kecil objek wisata sejarah dan religius di wilayah Kabupaten Manokwari.